Komisi III Peringatkan PUPR Kaltim
SAMARINDA,IKNPOST | Rombongan Komisi III DPRD Kaltim melakukan sidak keliling di empat lokasi proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim yang dibangun di wilayah Kota Samarinda Rabu (1/11/23).
Sekira pukul 14.10 wita komisi III yang dipimpin Wakil ketua komisi Syafruddin, anggota komisi Muhammad Udin, Sutomo Jabir dan Romadhony Putra Pratama tiba di gedung baru Inspektorat Daerah Kaltim, Jalan Kadrie Oening, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.Gedung Inspektorat Kaltim diatas lahan 9.600 M2 diresmikan Gubernur Kaltim H Isran Noor, Selasa (26/9/23).
Ketiga wakil rakyat itu mempertanyakan kondisi bangunan yang nampak miring dalam penglihatan anggota Dewan dan masyarakat.
“Dari informasi yang kita terima bangunan ini miring, nah kita lihat dari kasat mata memang nampak terlihat miring, kenapa ni. Karena selama ini kita memang belum pernah dikasih data data terkait proyek ini, saya kira ini perlu di RDP kan,” kata Muhammad Udin yang kemudian diaminkan 2 koleganya sambil menunjuk posisi bangunan.
Yarri Adhidarma Kepala Seksi tata bangunan PUPR Kaltim yang mendampingi komisi III, tak sependapat jika bangunan dikatakan miring .
“Mana yang miring pak, tidak miring pak, itu hanya dari pandangan saja,” katanya
Syafruddin wakil ketua komisi III mengingatkan pihak PUPR Kaltim terkait penggunaan anggaran dan kegiatan proyek yang sudah diresmikan, mengingat PUPR Kaltim termasuk raport merah yang juga disebut PJ Gubernur.
“Jangan sampai proyek yang dibangun PUPR banyak masalah. Kalau itu terjadi dievaluasi saja kadisnya,” kata Syafruddin.
Penjelasan pihak PUPR Kaltim tidak dapat menyakinkan komisi III terkait dengan posisi bangunan inspektorat kaltim itu. ” Ini memang harus diteliti oleh yang ahli dan menggunakan alat,” ujar Sutomo Jabir.
Tim komisi III kemudian melanjutkan ke proyek Kadrie Oening Tower, di tempat ini komisi I mengkritisi soal kondisi bagian depan yang terlihat miring, ditempat ini lift masih belum bisa digunakan.
Selanjut komisi III ke proyek pembangunan Rumah Sakit Korpri (RSK) yang berada di samping pintu masuk GOR Sempaja. Para wakil rakyat nampak kaget melihat hasil proyek yang terkesan dikerjakan asal – asalan. Misalnya kondisi bangunan yang ada retaknya, beberapa bagian depan keramiknya sudah pecah, kemudian juga adanya penurunan beberapa struktur tanah.
Tim komisi III kemudian memasuki bagian dalam bangunan, di beberapa kamar terlihat pemasangan lampu yang tidak rapi.
“Kenapa banyak terbuka seperti, itu untuk lampu kan, kaya asal asalan gitu,” kata M Udin sambil menunjuk beberapa bagian. Proyek ini juga sudah diresmikan oleh gubernur Isran Noor September 2023 lalu.
Sidak komisi III kemudian dilanjutkan ke pembangunan gedung perawatan Pandurata RS AWS Samarinda, proyek ini mendapat alokasi Dana APBD tahun 2023 sebesar Rp100,669 miliar .Saat disidak pihak PT,Raka Utama mengklaim progres pekerjaan sudah berjalan 66,9 persen dan di target akhir 2023 untuk tahap I selesai.
Wakil ketua komisi II Syafruddin sempat mempertanyakan amdal perusahaan tersebut, Dia juga menegaskan bahwa Dewan akan terus memantau proyek – proyek yang menggunakan dana APBD provinsi. ” Komisi III akan terus mengawasi proyek pemerinta,” katanya
Muhammad Udin mengaku kecewa melihat kondisi pekerjaan dilapangan, bahkan ada beberapa pekerjaan yang terkesan seperti terburu buru .
“Saya kira kawan kawan wartawan sudah melihat sendiri bagaimana kondisi bangunan yang komisi III sidak, tadi diskusi dengan anggota dan wakil ketua komisi, kita sepakat akan memanggil pihak terkait untuk meminta penjelasan soal itu. ,” pungkas politisi muda dari Partai Golkar.
Para Pekerja yang paling dominan di proyek Gedung perawatan Pandurata RS AWS Saamarinda berasal dari luar Kalimantan Timur mencapai 200 orang dari jumlah sekitar 300 orang.
Dari sejumlah sumber yang berhasil dihimpun media ini disebutkan bahwa dari proyek yang di sidak komisi III itu sudah ada yang dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum.(AZ/ADV/DPRD Kaltim)
About The Author
