

SAMARINDA,IKNPOST | Hingga harin ini guru yang lolos passing grade b menjadi elum juga ditempat, persoalan ini perhatian khusus komisi IV DPRD Kaltim. Disisi lain kebijakan penempatan berada ditangan pemerintah pusat.
” Soal ini tadi kami tanyakan ke teman-teman BKD, dijawab itu memang masih dalam proses oleh pusat. PPPK ini agak lucu, karena yang merekrut adalah pusat. Termasuk penempatan. Jadi daerah hanya menerima hasil,” jelas Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub
Senin (16/10/2023) usai menerima Forum Guru Lolos Passing Grade (FGLPG) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kaltim untuk membahas kepastian penempatan bagi guru yang lolos passing grade pada 2021.
Untuk ini, ada banyak persoalan yang terjadi pada perekrutan guru PPPK pada 2021. Pertama, guru ditempatkan tidak berdasar dari mana dia berasal. karena yang diangkat guru honorer yang mengajar di suatu sekolah. Namun karena PPPK-nya lolos, maka guru yang bersangkutan ditempatkan di sekolah lain.
“Kan sekolah yang dia tinggalkan kehilangan guru. Kemudian masuk ke sekolah baru karena dia lolos PPPK, malah tidak dikasih mata pelajaran (matpel). Sebab tidak sesuai dengan kondisi di satuan pendidikan itu.Saya tadi mengusulkan, kuncinya ada di satuan pendidikan dalam menginput data-data di Dapodik. Jadi harus sesuai kebutuhan di sekolah,”kata Rusman
Jumlah rasio guru di Kaltim ketimpangannya tidak begitu jauh.JUmlah guru itu mendekati ke terpenuhi. Hanya saja, persoalannya muncul ketika distribusi guru matpel.
“Banyak menumpuk di kota. Akhirnya, sekolah yang ada di pinggiran, ada matpel tertentu yang justru tak ada gurunya. Bisa juga sebaliknya, guru di suatu matpel tertentu malah banyak,” jelas politisi senior PPP.
Ketua FGLPG Kaltim, Andreas Datong Tukan mengatakan pihaknya sudah mengerahkan banyak waktu dan tenaga untuk memperjuangkan hak mendapat penempatan ini.
Awalnya, memang ada 130 guru PPPK yang lolos passing grade. Namun sebagian sudah mengisi formasi pada 2022 dengan turun prioritas dan ikut seleksi penyusunan pada 2022. Sehingga, hanya ada 105 yang masih menunggu kepastian tempat. (QR/ADV/DPRD KALTIM]