Soal dugaan suap IUP

SAMARINDA, IKNPOST | Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak (AFI) dan anaknya Dayang Donna Walfiaries Tania (DDWT) telah ditetapkan tersangka dugaan korupsi pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di Kalimantan Timur oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dayang Donna Walfiaries Tania yang lebih sering disapa akrab Dona saat ditetapkan tersangka sedang menjabat ketua KADIN Kalimantan Timur, namun pengusutan kasus tersebut tidak ada hubungan dengan jabatan di organisasi tersebut, tetapi berkaitan dengan jabatan ayahnya selaku penyelenggara negara.
“Ya ini masih keluarga (Dayang merupakan anak dari eks Gubernur Kaltim Awang Faroek). Jadi kami tidak dalam posisi sebagai Ketua Kadin ya. Tapi keluarga dari mantan gubernur itu. Kita sedang minta keterangan terkait dengan hal tersebut (kasus suap IUP Kaltim),” ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu
pada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2024).
Asep tidak menjelaskan secara lugas peran dari Donna, apakah sebagai pemberi atau penerima suap dalam kasus IUP Kaltim. Serta, tidak membeberkan nominal suapnya karena masih dalam proses penyidikan.
“Suapnya berapa besarnya itu belum bisa kita sampaikan. Kita tunggu saja,” ucap dikutip dari inilah.com (11/10/2024)
Diketahui ke tiga tersangka dalam kasus dugaan suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur (Kaltim) mangkir dari pemeriksaan tim penyidik KPK pada Selasa (8/10/2024).
Tersangka itu adalah mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak (AFI), anaknya Dayang Donna Walfiaries Tania (DD) yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Kaltim dan Komisaris PT. Sepiak Jaya Kaltim, Rudy Ong Chandra (ROC).
“Semua tidak hadir,” kata Jubir KPK, Tessa Mahardhika melalui keterangannya kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).
Awang Faroek dan Rudy berdalih sakit. Sedangkan, Calon Wakil Bupati (Cawabup) Penajam Paser Utara (PPU) nomor urut 2, Dayang Dona mengikuti kegiatan Pilkada.
“AFI dan ROC info terbaru memberitahu Penyidik kalau sakit. Sementara DD minta penundaan karena sedang fokus Pilkada,” katanya. (AZ