

SAMARINDA,IKNPOST | Anggota komisi I DPRD Kaltim Marthinus meminta Pemerintah provinsi Kaltim agarmelakukan audit terhadap porsi anggaran yang dihibahkan ke pihak DBON , karena anggaran Rp 31 miliar itu menjadi perhatian banyak pihak.
“Apa nanti tidak jadi polemik ke depan?. Sebenarnya kami menghindari itu. Makanya lebih baik diaudit dari sekarang,” kata Marthinus Marthinus saat interupsi pada forum rapat paripurna yang dihadiri langsung Pj gubernur Kaltim Akmal Malik.
Marthinus berpendapat bahwa alokasi anggaran ke DBON adalah alokasi dana yang besar, karena itu sangat wajar jika banyak elemen masyarakat menanyakan penggunaan dan manfaatnya untuk perkembangan olahraga di Kaltim.
“ Dana 20 persen untuk DBON ini jadi pertanyaan masyarakat Kaltim. Karena anggaran yang dihibahkan itu cukup besar. Kami minta ini perlu dikaji ulang,” tegas Marthinus
Dia berharap instansi yang punya kewenangan melakukan audit terhadap anggaran pemerintah provinsi untuk turun tangan, Inspektorat Wilayah (Itwil) Kaltim atau BPK Perwakilan Kaltim. Evaluasi dan audit yang diajukan dapat menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana hibah DBON demi kemajuan olahraga di daerah ini.
“Kami mendorong komisi IV agar semua pengurus DBON dipanggil untuk RDP. Sehingga mereka bisa memberikan keterangan kemana dana yang dihibahkan pemprov ini dan seperti apa penggunaanya,” pungkas Marthinus.
Soal alokasi anggaran DBON yang cukuo besar ini juga menjadi perhatian anggota DPRD Kaltim yang lainya, namun
Penjabat Gubernur Dr Drs Akmal Malik MSi bangga terkait pembinaan olahraga usia dini di Kaltim. Pertemuan bersama jajaran Dispora Kaltim, DBON Kalimantan Timur, KONI Kaltim, Kormi, Siwo PWI, NPC dan sejumlah organisasi olahraga lainya, Kamis, 19 Oktober 2023, Pj Gubernur merasa bangga terhadap kemajuan dan pembinaan olahraga prestasi, olahraga masyarakat yang cukup berkembang pesat di Kaltim . Keberadaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kaltim merupakan satu-satunya di Indonesia. Begitu konsennya terhadap pembinaan atlet usia dini, merupakan kolaborasi bagus.
” Ada pihak-pihak yang bersuara tanda kutip, namanya orang, burung aja bersuara, biasa aja. Prinsipnya asal bisa dipertanggungjawabkan , inikan demokrasi, katanya.(QR/ADV/DPRD Kaltim).