Sat. Dec 20th, 2025

Prabowo Tak Mau Janjikan Listrik di Lokasi Bencana Pulih Sepekan

Menurut Prabowo, pemerintah tak bisa memberikan ekspektasi tinggi, tetapi memastikan bahwa seluruh pihak bekerja keras untuk mengatasi masalah tersebut.

Presiden Prabowo Subianto (kanan) menyapa pengungsi di posko pengungsian korban bencana banir bandang di MAN 1 Langkat, Tanjung Pura, Langkat, Sumut, Sabtu (13/12/2025). Dalam tinjauan tersebut Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan moril kepada korban bencana banjir serta memastikan proses penanganan bencana dipercepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/YU

LANGKAT, IKNPOST.ID – Presiden Prabowo Subianto mengakui kondisi kelistrikan di lokasi terdampak bencana di Sumatra belum sesuai dengan harapan. Berbagai kendala masih menjadi tantangan dalam proses pemulihan setrum ke masyarakat, mulai dari kabel-kabel yang masih terendam banjir hingga sulitnya akses ke sejumlah lokasi.

“Ya pasti, masalah listrik ada, tidak secepat yang kita harapkan karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih harus kita atasi, menara-menara [jaringan listrik] itu sangat berat,” ujarnya di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatra Utara, Sabtu (13/12/2025), dikutip dari Tirto/id.

Meski demikian, ia berharap pemulihan bisa dilakukan dalam sepekan mendatang.

Menurutnya, pemerintah tak bisa memberikan ekspektasi tinggi, tetapi memastikan bahwa seluruh pihak bekerja keras untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kita harapkan ya mungkin satu minggu mudah-mudahan ya, tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap. Saya sudah katakan berkali-kali Saya tidak punya tongkat nabi Musa tapi semua bekerja keras,” ucap Prabowo.

Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui masih menghadapi tantangan besar dalam memulihkan pasokan listrik di beberapa wilayah terdampak bencana di Sumatra.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya perbaikan, namun kerusakan infrastruktur yang parah dan kompleksitas teknis menjadi kendala utama.

Menurutnya, proses pemulihan tidak hanya sekadar memperbaiki tiang dan kabel yang rusak. Ada tantangan lain yang harus diselesaikan, terutama terkait sinkronisasi sistem dari pembangkit hingga ke rumah warga.

Diketahui, telah terjadi banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bencana ini, telah mengakibatkan ratusan orang meninggal, infrastruktur rusak, dan menyisakan lumpur menyatu dengan kayu gelondongan.

Rinciannya, banjir dan longsor di tiga provinsi ini telah mengakibatkan rusaknya 1.200 fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, 534 fasilitas pendidikan, 425 rumah ibadah, 234 gedung/kantor, dan 497 jembatan.

(Tirto.id)

About The Author

Bagikan

By K

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *