Tuntut Inpres 1/2025 di Cabut
SAMARINDA, IKNPOST | Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Samarinda menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kalimantan Timur pada Senin (17/2/2025) dilakukan sekira seribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Samarinda. Aksi demonstrasi mengusung tema “Indonesia Gelap Darurat Pendidikan”.
Mahasiswa menuntut pemerintah untuk segera mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi belanja APBD. Mereka khawatir kebijakan tersebut akan berdampak negatif pada sektor pendidikan
“Kami menolak Inpres 1/2025 karena ini bisa menyebabkan pemangkasan anggaran pendidikan dan kenaikan UKT yang makin memberatkan mahasiswa,” ujar Humas Aliansi Mahasiswa , Andi Mauliana Muzakir
Tidak hanya tuntutan soal pemangkasan anggaran pendidikan , namun mahasiswa juga menolak Rancangan Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (RUU Minerba) yang rencananya akan disahkan. Dalam RUU itu dianggap memberikan kewenangan kepada perguruan tinggi untuk mengelola pertambangan, mahasiswa berpedapat bahwa kewenangan itu dapat mengancam independensi akademik.
Aksi awalnya berlangsung damai kemudian berubah menjadi ricuh setelah mahasiswa mencoba masuk gerbang utama DPRD Kaltim. Ratusan aparat kepolisian dari Polresta Samarinda yang berjaga langsung membubarkan massa dengan menggunakan water cannon, langkah ini untuk membubarkan kerumunan, sedangkan mahasiswa bertahan dengan membentuk barikade sambil terus meneriakkan tuntutannya.
Tembakan water cannon ini memaksa mahasiswa mundur, aparat terus menghalau hingga akhirnya mahasiswa ke kawasan Islamic Center Samarinda. Meski diwarnai aksi represif dari kepolisian, mahasiswa menegaskan bahwa mereka terus berjuang hingga tuntutan mereka direspon pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.(AZ)