

SAMARINDA, IKNPOST | Provinsi kaya sumber daya alam (SDA) Kalimantan Timur tidak hanya memiliki Tambang batubara, minyak dan gas, namun Kaltim juga memiliki potensi perkebunan besar misanya kelapa sawit . Luas lahan mencapai 1,7 juta hektare. Namun hanya sekitar 1,4 juta hektare yang telah ditanami dan sisanya masih lahan jadi tidur.
Potensi besar ini tidak diimbangi ketersediaan infrastruktur hilirisasi yang memadai. Fasilitas pengolahan kelapa sawit di Kaltim masih sangat terbatas dan baru tersedia di wilayah Bontang.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji memberikan perhatian khusus untuk ini. Menurutnya pemerintah tidak seharusnya hanya berfokus pada perluasan lahan perkebunan, tetapi harus mendorong pengembangan industri hilir kelapa sawit.
“Jika kita memiliki pabrik pengolahan sendiri, maka keuntungan yang diperoleh tidak hanya dari produk olahan sawit, tetapi juga dari serapan tenaga kerja yang tercipta,” ujar Seno Aji saat saat memberikan sambutan di halal bi halal bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kaltim, di Hotel Mercure Samarinda baru baru ini.
Seno berpendapat bahwa,salah satu produk turunan kelapa sawit yang potensial biodiesel, karena bahan bakar alternatif yang berasal dari sumber daya terbarukan, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai, atau lemak hewani. Produk ini bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti atau campuran solar (diesel) dalam mesin tanpa memerlukan banyak modifikasi.
“Kami mendorong lebih banyak perusahaan kelapa sawit untuk bergabung dengan GAPKI dan bersama-sama mengembangkan potensi industri hilir di daerah ini.Apabila hilirisasi ini dapat direalisasikan, maka Kaltim akan mampu membangun industri kelapa sawit yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat, ” katanya. (QR/ADV/DPRD Kaltim)