Fri. Jul 4th, 2025
Wagub Seno Aji

SAMARINDA, IKNPOST | Selama ini wisuda mewah sering kali dilakukan pihak sekolah, tradisi ini tentu membebani orang tua siswa yang ekonominya kurang beruntung. Seluruh sekolah diminta untuk menghapuskan kebiasaan tradisi wisuda mewah tersebut. Ini merupakan upaya untuk antisipasi pungutan di sekolah, yang dinilai membebankan biaya lebih bagi orangtua siswa. Permintaan penghapusan tradisi tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji.

Jika mengacu pada aturan Permendikbud Nomor 75/2016 dan Surat Edaran Sekretaris Jendral Kemendikbud Nomor 14/2023, disebutkan bahwa sekolah dan komite sekolah dilarang menarik pungutan wajib kepada orangtua siswa serta menjadikan wisuda sebagai acara wajib dengan biaya yang dibebankan kepada siswa.

Gubernur Kaltim sebelumnya telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.3.1/7757/2024 yang juga mengingatkan sekolah untuk tidak menarik pungutan kegiatan wisuda ataupun sejenisnya.
“Kami tegaskan, tidak boleh ada pungutan untuk wisuda atau sebutan lainnya di sekolah negeri. Jika masih ditemukan, sekolah harus siap dievaluasi,” tegas Seno Aji.

Wagub Seno menegaskan bahwa, untuk sekolah yang telah melakukan pungutan, Pemprov Kaltim telah memberikan teguran dan peringatan. Nantinya, Peraturan Gubernur (Pergub) bakal digodok untuk memperkuat regulasi pelarangan pungutan biaya wisuda. Perayaan kelulusan atau wisuda dan semacamnya tidak menjadi tradisi dalam dunia pendidikan, ajang tersebut tidak memiliki manfaat besar dalam perjalanan siswa di masa mendatang. Jika ingin merayakan wisuda, cukup merayakannya di sekolah saja. Perlu di pahami bahwa wisuda merupakan momen sakral bagi siswa-siswi, bukan untuk menjadi ajang pamer kemewahan.

“Kita sudah beri peringatan ke sekolah, nanti dibuatkan Pergub nya. Saat ini sedang dalam proses agar aturan ini memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga tidak ada lagi orangtua yang terbebani dengan biaya wisuda. Saya pikir kelulusan cukup kelulusan, tidak perlu berfoya foya, perjalanan mereka masih panjang, jadi kita minta mereka menghapuskan kebiasaan itu,” ujar Seno Aji. (QR/ADV/DPRD Kaltim)

About The Author

Bagikan

By K

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *