

BALIKPAPAN, IKNPOST | Upaya pemerataan layanan kesehatan melalui pembangunan infrastruktur medis di wilayah tertinggal terus dilakukan pemerintah provinsi Kalimantan Timur. Langkah strategis itu diantaranya menyiapkan pembangunan rumah sakit tipe A di wilayah utara provinsi. Saat ini sedang dalam tahap penentuan lokasi antara Kabupaten Berau dan Kutai Timur.
“Wilayah utara masih mengalami keterbatasan fasilitas dan tenaga medis. Karena itu, kami tengah mengkaji, apakah rumah sakit tipe A ini lebih tepat dibangun di Berau atau Kutai Timur,” jelas Seno Aji Wakil Gubernur Kaltim.
Pemprov Kaltim merencanakan pembangunan rumah sakit tipe C di Kutai Barat sebagai fasilitas rujukan awal. Langkah ini menjadi bagian dari grand strategy jangka menengah untuk memperkuat sistem rujukan kesehatan di seluruh pelosok Kalimantan Timur.Guna menjawab kebutuhan tenaga medis, terutama dokter, pemda meluncurkan program ikatan dinas bagi mahasiswa kedokteran asal Kaltim. Kemudian Mahasiswa yang sedang menempuh studi kedokteran di luar provinsi akan menerima beasiswa penuh dari Pemprov Kaltim dengan perjanjian adanya kewajiban untuk kembali dan mengabdi di daerah asal mereka setelah lulus.
“ Ini bentuk keberpihakan kepada daerah tertinggal,” ujar Seno
Untuk pengembangan fasilitas kesehatan di wilayah selatan, Pemprov memastikan Balikpapan tidak menjadi prioritas dalam gelombang pembangunan rumah sakit baru, karena infrastruktur kesehatannya dinilai sudah mencukupi. Untuk Balikpapan sudah ada RS Pertamina dan fasilitas lainnya yang cukup memadai. Fokus utama kami adalah wilayah yang benar-benar kekurangan akses layanan medis,” tegasnya.
Pembangunan rumah sakit baru ditarget mulai direalisasikan tahun 2026. Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
” Pemprov Kaltim menargetkan pembangunan enam hingga tujuh rumah sakit baru, mayoritas berlokasi di wilayah utara. Ini komitmen kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata bagi seluruh masyarakat Kaltim.(QR/ADV/DPRD Kaltim)