

SAMARINDA, IKNPOST | Banjir besar yang melanda kota Samarinda baru-baru ini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi Kalimantan Timur,mengingat Samarinda sebagai ibukota provinsi. Banjir kali ini merendam sejumlah kawasan dengan ketinggan air yang membahayakan bagi keselamatan warga dan tempat tinggalnya.
“Kalau hanya berharap hujan berhenti, itu tidak menyelesaikan masalah. Pengerukan terakhir dilakukan sekitar 25 tahun lalu. Akibatnya, aliran air tersendat, volume daya tampung sungai berkurang drastis, dan kota menjadi rentan terhadap banjir setiap kali curah hujan tinggi melanda,” ujar Seno pada awak media usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kaltim baru baru ini.
Banjir besar yang terjadi dikota Samarinda baru baru ini tercatat 36 titik terendam banjir, disertai longsor, pohon tumbang, bahkan korban jiwa. Luapan Air yang dibarengi hujan melumpuhkan rumah warga, sekolah, fasilitas umum, bahkan ada warga dievakuasi untuk kawasan padat penduduk.
Wakil gubernur menegaskan pentingnya pengerukan Sungai Mahakam dilakukan sebagai program prioritas nasional. wagub meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera turun tangan.
“Kami meminta Kementerian PUPR untuk ada program pengerukan Sungai Mahakam. Ini akan jadi pengurangan beban yang besar dan air bisa cepat turun ke hilir,” ujarnya.
Ada Koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) telah dilakukan untuk meninjau kondisi Mahakam dan sistem aliran yang terhubung, termasuk Danau Semayang dan danau-danau lain di Kaltim. Pendangkalan tidak hanya berdampak pada Samarinda, tetapi juga wilayah Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu, yang aliran airnya turut terhambat akibat pendangkalan tersebut.
Wagub Seno, meminta masyarakat berkontribusi aktif dalam mitigasi banjir, dengan menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai atau saluran drainase, yang selama ini menjadi penyumbat aliran air.
” Kita berharap adanya percepatan normalisasi Sungai Mahakam dan kerja sama semua pihak, agar masyarakat Kaltim terbebas dari banjir yang terus berulang setiap musim hujan,” ujarnya. (QR/ADV/DPRD Kaltim).