

KUTAI KARTANEGARA, IKNPOST | Untuk sementara Ruas Jalan Wolter Mongisidi di Kelurahan Timbau, Tenggarong Kutai Kartanegara (kukar) ditutup sementara waktu bagi pengendara, kondisi ini akibat longsor di bawah badan jalan. Upaya Gercep (Gerak Cepat) Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara (DPU Kukar) untuk melakukan perbaikan mendesak terkendala dengan ketiadaan anggaran tanggap darurat di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 di APBD murni. Namun Dinas PU mengusulkan untuk masuk ke dalam pos anggaran APBD-Perubahan 2025.
Soal kerusakan jalan tersebut di jelaskan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kukar, Linda Juniarti bahwa kerusakan dipicu kombinasi dua faktor utama. Awalnya, terdapat aktivitas penggalian untuk perbaikan pipa media air milik Perumda Tirta Mahakam yang posisinya berada di bawah konstruksi jalan. Kondisi ini diperparah curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur.
“Kerusakan serius ini akibat pipa media air di bawah badan jalan. Saat perbaikan pipa, dilakukan penggalian, karena intensitas hujan yang cukup tinggi, terjadilah erosi. Akibatnya, kondisi jalan semakin menurun, sehingga kami terpaksa menutupnya sementara demi keselamatan pengendara,” ujar Linda ]
Menurutnya, upaya perbaikan cepat menghadapi tantangan birokrasi yang rumit. Dinas PU tidak memiliki alokasi anggaran khusus untuk pekerjaan tanggap darurat di tahun 2025, tidak seperti tahun 2023. Hal ini membuat penanganan tidak bisa cepat dikerjakan.
“Kami menghadapi kesulitan anggaran tahun 2025 sudah ditetapkan di awal dan tidak bisa diubah. Bencana seringkali datang tiba-tiba, dan jika terjadi di tengah atau akhir tahun, kami tidak bisa melaksanakannya. Proses administrasi mengubah anggaran menyalahi aturan,” jelas Linda.
Dinas PU tetap melakukan langkah teknis di lapangan, meski pun kesulitan atau terkendala anggaran.Pihak Dinas PU memasang rambu larangan melintas, tim ahli dari Kutai Timur didatangkan untuk melakukan survei visual dan pengukuran awal di lokasi longsor. Perencanaan detail, termasuk survei tanah melalui metode sondir dan boring, hal ini diperlukan untuk mengetahui tingkat kestabilan dan kedalaman tanah secara lebih akurat.
“Desain perbaikan saat ini mengacu desain turap penahan tanah yang sudah dibangun di sebelahnya di tahun 2017 lalu, dengan kedalaman sekitar 6 meter hingga 8 meter. Kami sedang menghitung estimasi kebutuhan anggaran untuk perbaikan ini,” ujar Linda.
Persoalan jalan ambles atau pun longsor tidak hanya terjadi di Jalan Wolter Monginsidi, namun ada titik lain seperti di daerah Bendang kondisinya sebagian sudah ambles dan mulai meresahkan warga karena menjadi satu-satunya akses yang masyarakat lewati.
Solusinya, Dinas PU berupaya optimal mengajukan anggaran perbaikan melalui APBD Perubahan (APBDP) 2025. Usulan itu telah dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 sebagai langkah antisipasi bila usulan di APBDP tidak terakomodir.
“Kami sangat berharap bisa mendapatkan anggaran di APBDP 2025 untuk segera mengerjakan perbaikan jalan ini, karena kondisinya sudah sangat mendesak dan ditunggu masyarakat,” jelas Linda dikutip dari sejumlah sumber. (QR/ADV/Dinas PU Kukar)