Mon. Aug 4th, 2025

KPK-KemenPUPR Adakan Diklat “Duta Prestasi” Angkatan Kedua 2024

JAKARTA,IKNPOST | UNTUK kali kedua KPK bersama Kementerian PUPR mengadakan Pelatihan Refleksi dan Aktualisasi Integritas (PRESTASI) pada tahun ini.

Diklat kali ini diikuti sebanyak 43 orang yang merupakan pejabat eselon 2 dan 3 dari berbagai unit kerja, antara lain, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.

Selanjutnya, peserta berasal dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Perumahan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dan Sekretariat Jenderal.

Pelatihan diadakan selama tiga hari, Selasa-Kamis (23-25 Juli 2024) di Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah Vi Surabaya, Jawa Timur.

Materi yang diberikan berupa internalisasi integritas, godaan integritas, delik tindak pidana korupsi, dilema integritas, penilaian risiko korupsi, dan strategi aktualisasi dan diseminasi integritas dengan menyusun rencana aksi.

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengapresiasi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai top management yang memiliki komitmen sama dengan KPK terkait dengan nilai-nilai antikorupsi. Bagaimanapun, menurutnya, perubahan sebuah organisasi harus berasal dari atas sehingga bawahan tinggal mengikuti.

“Pelatihan refleksi ini bukan pijat ya,” ujar Wawan disambut tawa hadiri. “Tapi, ini pijatan integritas sebagai refleksi bapak/ibu dalam menjalankan tugas.”

“Apakah kita sudah memperlihatkan nilai-nilai integritas? Jangan-jangan yang sudah kita lakukan, masih jauh dari integritas.” dikutip dari kpk.go.id.

Wawan menuturkan, kegiatan ini merupakan satu rangkaian dengan PAKU Integritas yang telah diikuti oleh pejabat eselon 1 bersama pasangannya, termasuk Menteri Basuki pada tahun lalu.

“Para koruptor,” jelas Wawan, “melakukan layakan regenerasi, karena satu koruptor ditangkap, calon-calon koruptor itu sudah berjejer di belakang menggantikannya. Bahkan, tidak mengenal batas usia. Terakhir, KPK menangkap pelaku yang usianya 24 tahun, kan ini baru selesai kuliah ya.”

Irjen KemenPUPR T Iskandar (kiri) dan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana (kanan).
Oleh karenanya, KPK berkomitmen untuk terus melakukan regenerasi dari sisi antikorupsi di semua lini. KPK juga tidak mungkin berjalan sendiri, tapi butuh kolaborasi dengan kementerian/lembaga, lembaga pendidikan, dan masyarakat. “Disebutkan dalam undang-undang, bahwa pemberantasan korupsi itu beserta masyarakat,” katanya.

Irjen KemenPUPR T. Iskandar mengatakan pelatihan refleksi adalah sebagai perenungan untuk mengaktualisasikan kembali nilai-nilai integritas. “Integritas merupakan suatu fondasi yang harus ditanam jika sebuah institusi ingin mengokohkan bangunan,” ujarnya.

Menurutnya, penguatan fondasi integritas dapat dilakukan melalui budaya integritas, pembangunan sistem integritas, dan penegakan hukum. Namun, “Hal yang mendasar dan utama perlu dilakukan adalah untuk membangun budaya integritas di dunia kerja,” katanya.

Ia mengaku bahwa membangun budaya integritas tidaklah mudah, seperti mengerjakan pekerjaan atau suatu keahlian dari tidak bisa menjadi bisa, tapi lebih kompleks.

“Karena keahlian dapat dilatih dengan ingatan dan pikiran, sedangkan integritas berkaitan dengan ketetapan hati seseorang. Jadi, begitu integritas kita tanamkan di dalam diri, hanya diri kita dengan Tuhan. Orang yang pola pikir perasaan perkataan dan perbuatan sesuai dengan semua norma yang berlaku,” katanya.[QR/ADV/Dinas PU Kukar)

About The Author

Bagikan

By K

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *