

SAMARINDA,IKNPOST | Sejumlah guru SMA dan SMK di Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan program pelatihan peningkatan kompetensi ilmu tenaga listrik dan kimia dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.
Muhammad Kurniawan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim menjelaskan bahwa, program peningkatan kompetensi tersebut diikuti para guru dari seluruh Kabupaten dan Kota Se- Kaltim, khusus pengajar mata pelajar Kimia untuk guru SMA dan mata pelajaran tenaga listrik untuk guru SMK. Peserta secara keseluruhan berjumlah 110 guru, terdiri dari guru kompetensi mata pelajaran ketenagalistrikan sebanyak 50 orang dan mata pelajaran kimia 60 orang. Menurut Dia, Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kota Samarinda dengan menghadirkan nara sumber dari Universitas Mulawarman Samarinda, Politeknik Negeri Samarinda dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta kompetensi dan profesionalisme para guru SMA dan SMK agar mampu mengimplementasikan serta mempraktekkan mata pelajaran tenaga listrik dan kimia dalam proses belajar di kelas.” jelas Kurniawan belum lama ini.
Wagub Hadi Mulyadi mengaku bangga dan bahagia sebab bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan para guru dari kabupaten dan kota se Kaltim.
” Ini momen yang luar biasa bisa bertemu para guru dan guru bagi saya bukanlah hal biasa, sebab saya juga menjadi guru selama 25 tahun. Mengajar dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP, SMA hingga dosen,” ungkapnya.
Modul itu penguasaan materi mata pelajaran disini. Namun lanjutnya, tiga M ini sangat berkaitan dan ketika seorang guru tidak memiliki modal, modul dan model, maka akan banyak menghadapi kendala dalam mengajar.
“Modal utama guru, selain menguasai materi (modul), juga mengajar secara tulus ikhlas, mencintai pekerjaan dan mendoakan anak didiknya serta mempunyai cita-cita tulus. Jadi modelnya seorang guru adalah contoh atau menunjukkan dia pekerja keras, kelihatan dari cara dia mengajar, menyiapkan materi serta kedisiplinan, bukan kata-kata tapi perbuatan dan prilaku sehingga menggugah murid-muridnya menyukai dirinya bahkan mata pelajarannya,”kata Hadi.(QR/ADV/Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim).