Fri. Jul 4th, 2025

KUTAI KARTANEGARA, IKNPOST | Untuk ke sekian kalinya panitia khusus (pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja (kunker) lapangan guna melaksanakan uji petik terhadap sejumlah proyek di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Kunker bertujuan mengevaluasi implementasi program-program pembangunan serta memberikan rekomendasi terkait tindak lanjut yang perlu dilakukan. Agus Suwandy ketua pansus memimpin Kunker diikuti anggota pansus Fuad Fakhruddin, Abdul Giaz, Damayanti, Fadly Imawan, Firnadi Ikhsan, Andi Satya Adi Saputra, Hartono Basuki, dan Baharuddin Demmu. Tenaga ahli dan staf Pansus.

Pertama dilokasi Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) sapi di Kelurahan Wonotirto, Samboja. PDKT merupakan inovasi baru untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kaltim melalui pengelolaan ternak secara terstruktur.

Menurut Agus Suwandy, proyek ini penting bagi keberlanjutan sektor peternakan di Kaltim, meskipun dihadapkan sejumlah kendala diantaranya keterbatasan pakan ternak dan kurangnya kawasan khusus yang bisa digunakan untuk peternakan. Pembentukan Koperasi Merah Putih menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan. Ia berharap PDKT dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat disekitarnya.

“Pembentukan kawasan peternakan yang terpisah sangat diperlukan, dan kami mendukung skema pinjam pakai yang bisa dikelola oleh kelompok tani. Dengan begitu, peternak bisa lebih mudah mengakses lahan untuk pengembangan ternak mereka,” jelas Agus.

Pansus melanjutkan perjalanan ke Jembatan Kuala Samboja. Staf Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim, I Nyoman Suardika memberikan penjelasan mengenai progres pembangunan jembatan tersebut.

I Nyoman menjelaskan bahwa proyek jembatan berjalan sesuai rencana, dengan sistem tender satu file harga terendah sistem gugur, dan nilai kontrak proyek mencapai Rp36 miliar.

Pansus  melanjutkan kunjungan ke SMK Negeri 1 Samboja, meninjau pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) untuk jurusan tata boga. Proyek nilai kontrak Rp1,9 miliar menjadi perhatian Pansus karena terdapat beberapa kekurangan fisik pada bangunan yang sedang dalam tahap penyelesaian.

“Kami meminta kontraktor untuk segera menambah tangga di teras bangunan, membangun akses jalan menuju ruang praktik, serta merapikan dinding dan kusen jendela agar proyek ini dapat segera diselesaikan sesuai standar yang telah ditentukan,” tegasnya.(QR/ADV/DPRD Kaltim)

About The Author

Bagikan

By K

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *