Hasanuddin: ini bukan kelalaian, tapi perampokan, pencurian


SAMARINDA, IKNPOST | Untuk sekian kalinya Jembatan Mahakam I Samarinda kembali ditabrak, kali ini oleh kapal tongkang milik PT Energi Samudra Logistik. Reaksi cepat pun dilakukan DPRD Kaltim melalui Komisi II dan komisi gabungan dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) di ruang rapat Gedung E Kantor DPRD Kaltim, Senin (28/4/2025) malam.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menegaskan untuk merekomendasikan penutupan total aktivitas lalu lintas di atas dan di bawah kolong Jembatan Mahakam I, minimal dua bulan untuk investigasi dan pembangunan fende
“Kami minta malam ini juga KSOP menandatangani kesepakatan untuk menutup jembatan sampai investigasi selesai dan fender dibangun dua bulan. Menurut saya ini bukan kelalaian, tapi perampokan, pencurian. Dampaknya sangat besar, fisik jembatan rusak, masyarakat takut, dan risikonya panjang,”
tegas Hamas panggilan akrab Hasanuddin Mas’ud.
Insiden dua tabrakan terakhir terjadi di luar jam operasional yang diperbolehkan untuk pengolongan kapal, hal ini menjadi insiden yang ke 23 dialami Jembatan Mahakam I Samarinda.
Pembangunan fender itu ditaksir bakal menelan biaya Rp 35 miliar.Saat ini, tidak adanya fender pelindung menyebabkan benturan langsung menghantam tiang utama saat insiden terulang pada Sabtu (26/4/2025) malam. Akibat insiden pilar penyangga terlihat miring. (QR/ADV/DPRD Kaltim)