

SAMARINDA, IKNPOST | Pihak BBPJN Kaltim melaporkan bahwa total 1.806 kilometer jalan nasional di Kaltim diantaranya 147 kilometer mengalami kerusakan ringan dan 39 kilometer dalam kondisi rusak berat. Hanya 477 kilometer dalam kondisi baik. Dinyatakan 89 persen jalan nasional dinyatakan baik dan 11 persen sisanya kondisi rusak.
Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Abdulloh, mengatakan bahwa pentingnya anggaran perbaikan jalan nasional diberikan secara bertahap dan terarah, terutama ruas jalan yang saat ini kondisi kritis. Hal disampaikannya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Selasa (15/4/2025) di Gedung E DPRD Kaltim.
Kondisi ruas jalan Kutai Barat – Mahakam Ulu (Kubar–Mahulu) sempat terputus akibat longsor di Kampung Memahak Besar, Kecamatan Long Bagun Minggu (13/4/2025). Penanganan darurat sudah dilakukan dengan membuka jalur alternatif, namun pembangunan permanen baru akan dilakukan sekitar Juni 2025.
Kemudian jalan nasional di lintas tengah 352 Kilometer dengan tingkat kemantapan 74 persen di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat hingga perbatasan antara Provinsi Kaltim – Kalteng.
Guna mengoptimalkan konektivitas wilayah di lintas tengah, BBPJN memperkirakan butuh anggaran sekira Rp1,75 triliun. Termasuk Rp400 miliar untuk preservasi ruas Muara Muntai–Nayan, Sp. Blusuh–Barong Tongkok–Mentiwan, serta Sp. Blusuh–Batas Kalteng.
Kabupaten Kubar diharapkan prioritas utama, mengingat jalan poros antara Kutai Barat dan Mahakam Ulu terputus Minggu (13/4/2025). Hujan yang mengakibatkan longsor melumpuhkan jalan di kawasan Kenalung Kampung Memahak Besar, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.
“Penanganan jalan longsor sudah ditangani, alternatifnya lewat pinggir, dan permanennya di bulan Juni ini kemungkinan,” jelas Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel
Jalan Kubar – Mahulu mendapat menjadi satu kasus khusus untuk diselesaikan. Politisi Gerindera ini meminta BBPJN untuk memfokuskan anggaran penyelesaian satu jalan baru menyelesaikan yang lain.
“Agar bisa dinikmati langsung masyarakat dan tidak terasa terbengkalai. Kami minta untuk dituntaskan dulu satu alur jalan,” katanya.(QR/ADV/DPRD Kaltim)