SAMARINDA, IKNPOST | Menjelang Natal dan Tahun baru (Nataru), diprediksi akan terjadi lonjakan kebutuhan Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Karena itu diperlukan langkah nyata oleh pemerintah provinsi Kalimantan Timur. Pemprov Kaltim melalui instansi terkait hendaknya melakukan pemantauan intensif dan koordinasi secara rutin guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan tersebut. Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kaltim Abdul Rahman Agus.
“Menjelang hari besar di bulan ini, pemerintah harus segera berkoordinasi dengan para distributor
dan pedagang untuk memastikan stok pangan aman. Jangan sampai terjadi kelangkaan sembako
dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Agus.
Tidak hanya melakukan koordinasi dengan pihak distributor, namun pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus pula mengawasi distribusi, agar tidak ada penimbunan yang dapat
memicu kelangkaan dan kenaikan harga pangan di daerah ini. “Kami mendorong Pemprov
Kaltim untuk bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan pangan,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan memetakan kebutuhan pangan di berbagai wilayah dan memastikan cadangan yang memadai. Kemudian meningkatkan pengawasan rantai distribusi, pemantauan harga dan ketersediaan pangan di pasar penting dilakukan untuk memperoleh data terkini tentang kondisi pasar. Sehingga bisa mengambil langkah cepat jika terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar
Lanjutnya, Pemerintah bisa menggalakkan kembali program pangan murah jelang Nataru. Tujuannya menstabilkan harga di pasar. Hanya saja, patut menjadi perhatian dalam pelaksanaan program pangan murah, penetapan titik harus secara merata serta antisipasi antrean panjang.
“Dengan pemantauan, kita bisa membantu memastikan harga tetap wajar dan terjangkau bagi masyarakat.
Termasuk melaksanakan operasi pasar stabilitas harga pangan.Program ini bisa membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah,” pungkasnya.(ADV/QR/DPRD Kaltim)
About The Author
K