SAMARINDA, IKNPOST | Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) sebesar Rp3,2 miliar jadi temuan BPK. Hal itu terungkap saat BPK RI perwakilan Kaltim menyerahkan hasil pemeriksaan kepada Gubernur dan DPRD Kaltim dalam sidang paripurna ke 14 Jumat (23/5/2025)
Agus Aras, Anggota Komisi V DPRD Kaltim, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap realisasi anggaran beasiswa yang kini telah dihentikan dan digantikan oleh program baru Gratispol.
“Memang tadi dalam penyampaian BPK, ada temuan terkait tidak optimalnya anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas sehingga tersisa Rp 3,5 miliar dan ada dana yang teralirkan kepada siswa yang tidak memenuhi kriteria,” ujar Agus Aras, Anggota Komisi V DPRD Kaltim, kepada awak media usai Rapat Paripurna ke-14 DPRD Kaltim,
Agus Aras mengapresiasi capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-12 dari BPK, menurutnya keberhasilan itu harus dibarengi dengan penyelesaian atas 27 temuan dan 63 rekomendasi yang diberikan oleh BPK. “Tentu apa yang disampaikan oleh perwakilan BPK RI menjadi rekomendasi bagi kita semua, termasuk kita sebagai DPRD yang memiliki peran control atau pengawasan,” katanya.
Temuan dalam penyaluran beasiswa menunjukkan adanya ketidaksesuaian penerima dengan kriteria program.Kita meminta Inspektorat untuk segera melakukan audit internal dan menyarankan agar pengembalian dana dilakukan jika terdapat kekeliruan.
“Artinya itu ada semacam ketidaksesuaian. Harus ada tanggung jawab, itu Inspektorat untuk sesegera mungkin memperbaiki hal itu, semisal ada kekeliruan. Segera melakukan perbaikan semisalnya pengembalian dana pihak terkait,” tegasnya.
Dia meminta pihak terkait untuk melakukn perbaikan secara cepat dan tuntas, sebelum program Gratispol dijalankan sepenuhnya, ini penting agar kesalahan serupa tidak kembali terjadi.Adanya transisi dari BKT ke Gratispol,
“saya harap hal ini tidak terjadi lagi, apalagi dengan program baru yakni Gratispol yang sedang tahap awal untuk realisasinya. Kita harus lebih baik ke depannya,” ujar Agus Aras. (QR/ADV/DPRD Kaltim)
About The Author
